Zat yang ditemukan justru semakin menempel erat dalam kondisi yang semakin kering.
VIVAnews - Sebuah zat perekat baru dengan bahan
yang unik ditemukan. Zat ini bisa membuat benda menempel lebih mudah di
luar angkasa. Meski tidak sekuat lem lain yang biasa ditemukan di
supermarket, namun ia punya sifat lengket yang unik, khususnya ketika
digunakan di lingkungan kering seperti di luar angkasa.
Di ruang
angkasa, astronot dapat memanfaatkan lem baru ini misalnya untuk
mengganti keramik yang rusak di pesawat. Zat ini juga bisa dimanfaatkan
sebagai pemicu saat dipasang di perangkat pendeteksi kelembaban.
Sebagai
bahan, lem itu menggunakan peptide – serangkaian asam amino yang
umumnya ditemukan di tubuh – yang menjadi semakin lengket saat pH
mencapai level 9. Seperti diketahui, skala pH digunakan untuk mengukur
seberapa tinggi tingkat keasaman sebuah substansi dengan skala 0 (sangat
asam) hingga 14 untuk tingkat terendah.
“Cara kerja peptide ini
adalah saat pH dinaikkan, ia akan membentuk jaringan yang panjang.
Jaringan-jaringan itu kemudian saling menjerat,” kata John Tomich,
seorang profesor dari Kansas State University, yang menemukan bahan
perekat tersebut, seperti dikutip dari Space.com, 30 Maret 2011. “Jika Anda lihat, benda ini tampak seperti spaghetti,” ucapnya.
Tomich
menyebutkan, jaringan itu akan membentuk dan jika ia berada di
permukaan yang keras, ia akan menangkap ujung dan lubang dari apapun
bahan permukaan itu. “Lem umumnya menjadi rapuh dan retak saat
kelembaban hilang, akan tetapi zat ini malah semakin lengket,” ucapnya.
“Zat
ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pemicu pada perangkat
pendeteksi kelembaban,” ucap Tomich. “Cukup pasangkan zat ini pada
sirkuit atau semacamnya. Dan ketika kelembaban mencapai level tertentu,
zat ini akan rusak dan mengaktifkan sirkuit yang menghidupkan alarm,”
ucapnya.
Jika ada peminat, lem tersebut sudah siap diproduksi secara massal. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar